Biaya Haji 2026 Turun Jadi Rp87 Juta, Fasilitas Kian Nyaman!
Biaya Haji 2026 Turun Jadi Rp 87 Juta! Layanan Mewah & Cita Rasa Nusantara Siap Menyambut Jemaah
Jakarta — Kabar gembira bagi calon jemaah haji Indonesia! Setelah pembahasan panjang antara Komisi VIII DPR RI dan pemerintah, akhirnya biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2026 resmi ditetapkan sebesar Rp 87,4 juta per jemaah.
Kabar baiknya, angka ini turun dibandingkan tahun sebelumnya, memberikan angin segar bagi umat Islam yang telah lama menantikan kesempatan suci ke Tanah Haram. Tak hanya soal biaya, berbagai peningkatan fasilitas dan layanan juga telah disiapkan agar jemaah dapat beribadah dengan lebih nyaman dan khusyuk.
Penurunan Biaya, Layanan Tetap Terjaga
Dilansir dari Himpuh, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bpih) yang ditanggung langsung oleh calon jemaah ditetapkan sebesar Rp54,2 juta, turun sekitar Rp1,23 juta dari tahun 2025 yang mencapai Rp 55,43 juta.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menyampaikan bahwa penurunan ini merupakan hasil efisiensi tanpa mengurangi kualitas layanan.
“Kami sudah sepakati bersama pemerintah, Bipih tahun 2026 sebesar Rp54,2 juta. Ini turun dari tahun sebelumnya, tanpa mengurangi kualitas layanan bagi jemaah,” ujar Marwan.
Pemerintah memastikan penyesuaian ini tidak akan mempengaruhi aspek penting seperti biaya penerbangan, akomodasi di Makkah dan Madinah, serta living cost yang menjadi kebutuhan utama jamaah selama di Tanah Suci.
Dalam satu dekade terakhir, biaya haji sempat melonjak akibat kenaikan harga layanan di Arab Saudi, terutama pada 2022. Namun, sejak 2023 tren mulai stabil, dan kini pada 2026, biaya justru mengalami penurunan — sebuah sinyal positif bagi calon jemaah di tengah fluktuasi kurs dan harga avtur.
Ibadah 41 Hari, Layanan Lengkap dari Akomodasi hingga Konsumsi
Untuk musim haji 2026, jemaah asal Indonesia akan menjalani ibadah selama 41 hari di Arab Saudi. Pemerintah memastikan bahwa seluruh kebutuhan jemaah — mulai dari konsumsi, akomodasi, hingga fasilitas ibadah — telah disiapkan secara matang.
“Jumlah lama masa tinggal jemaah di Arab Saudi rata-rata 41 hari,” ungkap Marwan Dasopang dalam rapat kerja bersama Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj), Rabu (29/10/2025).
1. 126 Kali Makan, Menu Khas Nusantara Tetap Disajikan
Selama 41 hari di Tanah Suci, jemaah akan mendapat 126 kali makan, terdiri dari:
- 27 kali di Madinah
- 84 kali di Makkah
- 15 kali di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna)
Semua menu disiapkan oleh chef asal Indonesia, dengan cita rasa Nusantara agar jemaah tetap bisa menikmati hidangan yang familiar di lidah.
“Menu katering untuk jemaah haji harus berbahan baku dan bercita rasa Nusantara serta juru chef dari Indonesia,” jelas Marwan.
Selain itu, setiap jemaah akan menerima uang living cost sebesar Rp3.300.000 sebagai bekal selama beribadah di Tanah Suci.
2. Akomodasi Dekat Masjidil Haram & Masjid Nabawi
Kenyamanan jemaah juga menjadi prioritas utama. Pemerintah dan DPR menyepakati batas jarak akomodasi yang dekat dengan area utama ibadah:
- Di Makkah: maksimal 4,5 km dari Masjidil Haram
- Di Madinah: maksimal 1 km dari Masjid Nabawi (area markaziyah)
Dengan jarak yang relatif dekat, jemaah diharapkan dapat beribadah dengan lebih tenang tanpa perlu menempuh perjalanan jauh, terutama saat puncak haji di Armuzna.
Subsidi Tetap Ada, Efisiensi Lebih Baik
Dari total BPIH sebesar Rp87,4 juta, jemaah hanya membayar sekitar 62 persen (Rp54,19 juta), sementara sisanya disubsidi dari nilai manfaat dana haji yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Biaya perjalanan Bipih rata-rata per jemaah sebesar Rp54.193.806 atau 62 persen dari keseluruhan BPIH,” ujar Marwan.
Penurunan sekitar Rp1,2 juta dibanding tahun sebelumnya menjadi bukti komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan pelayanan.
Lebih Terjangkau, Lebih Nyaman
Dengan biaya yang lebih ringan, fasilitas lebih baik, dan cita rasa Nusantara yang tetap terjaga, pelaksanaan ibadah haji 2026 diharapkan menjadi pengalaman spiritual yang penuh kenyamanan dan syukur bagi jamaah Indonesia.
Pemerintah menegaskan bahwa penurunan biaya ini tidak sekadar angka, tetapi bentuk nyata komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi tamu Allah dari Tanah Air.
