Jelang Puncak Haji Jemaah Indonesia Mulai Bergerak ke Arafah 4 Juni 2025

Kategori : Haji, Ditulis pada : 04 Juni 2025, 08:03:08

Makkah, Kompas TV — Jelang puncak pelaksanaan ibadah haji, jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Padang Arafah pada Rabu, 4 Juni 2025 atau bertepatan dengan 8 Zulhijah 1446 H. Puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, akan dilaksanakan pada 5 Juni 2025 atau 9 Zulhijah.

foto wukuf di arafah 2023.jpg

(sumber foto : Kemenag, wukuf di arafah 2023)

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) terus memperkuat persiapan, mulai dari konsolidasi data hingga penyusunan skema pergerakan jemaah, guna memastikan seluruh jemaah haji Indonesia dapat mengikuti wukuf tanpa kendala.

“Kami menyusun berbagai skema mitigasi pergerakan jemaah, untuk memastikan seluruh jemaah terangkut ke Arafah. Jangan sampai ada yang tertinggal, tercecer, bahkan terabaikan,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, dalam konferensi pers di Makkah, Senin (2/6/2025).

Tiga Skema Mobilisasi Jemaah

Hilman menjelaskan bahwa terdapat tiga skema utama pergerakan jemaah menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna):

  1. Skema Reguler
    Sekitar 67 persen jemaah atau 136 ribu orang akan diberangkatkan dari Makkah ke Arafah, kemudian selepas Magrib bergerak ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam), dan selanjutnya menuju Mina pada tengah malam untuk menyelesaikan rangkaian ibadah hingga 12 atau 13 Zulhijah.

  2. Skema Murur
    Skema ini melibatkan sekitar 60 ribu jemaah (33 persen), yang akan melintasi Muzdalifah tanpa turun dari bus setelah wukuf di Arafah, lalu langsung menuju Mina. Skema ini dirancang untuk mengurangi kepadatan di Muzdalifah.

  3. Skema Tanazul
    Diperuntukkan bagi 37 ribu jemaah, terutama yang tinggal di hotel sekitar wilayah Syisyah dan Raudhah. Setelah mabit di Muzdalifah dan melempar jumrah pada 10 Zulhijah, mereka kembali ke hotel dan tidak lagi kembali ke Mina. Namun, mereka akan tetap menjalankan lempar jumrah pada hari-hari berikutnya di Jamarat.

Dua skema terakhir, Murur dan Tanazul, diterapkan sebagai bentuk rekayasa mobilisasi jemaah agar kepadatan di area Armuzna dapat ditekan tanpa melanggar ketentuan syariat.

Safari Wukuf Khusus untuk Lansia dan Disabilitas

Kemenag juga menyiapkan program Safari Wukuf Khusus bagi jemaah lansia, penyandang disabilitas, serta yang memiliki komorbiditas. Mereka akan mendapat pendampingan medis dan spiritual, serta fasilitas hotel transit untuk memastikan ibadah tetap bisa dijalankan secara aman dan nyaman.

Skenario Teknis Pergerakan Jemaah

Pergerakan dari Makkah ke Arafah akan dilakukan dalam tiga gelombang atau trip. Setelah wukuf, jemaah dengan skema reguler akan mulai bergerak ke Muzdalifah pukul 19.00 waktu setempat dan bermalam di sana. Dari Muzdalifah ke Mina, jemaah akan diangkut dengan bus sistem taraddudi (bolak-balik) hingga menjelang Subuh.

Setelah menyelesaikan mabit dan rangkaian lempar jumrah di Mina, jemaah yang memilih nafar awal dan nafar tsani akan kembali ke Makkah secara bertahap.

"Semua skenario ini kami sesuaikan dengan kapasitas layanan syarikah dan kondisi lapangan," jelas Hilman.

Hilman juga mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan jemaah haji.

“Semoga jemaah diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menuntaskan ibadahnya, dan pulang ke Tanah Air sebagai haji yang mabrur, yang manfaatnya terasa sepanjang umur,” pungkasnya.

(Sumber: KompasTV)

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id