BP Haji Minta Masyarakat Tak Khawatir Terkait Wacana Pemangkasan Kuota Haji Indonesia
Jakarta – Badan Pengelola Haji (BP Haji) mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terkait munculnya wacana pemangkasan kuota haji Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi hingga 50 persen. Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk mempertahankan kuota haji secara optimal, khususnya melalui sistem pengelolaan baru yang akan diterapkan mulai tahun depan.
Image by dinar_Aulia from Pixabay
Dahnil menjelaskan bahwa wacana pengurangan kuota tersebut sempat disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Namun, wacana itu tidak dilanjutkan karena adanya harapan terhadap perbaikan tata kelola haji di Indonesia dengan dibentuknya Badan Pengelola Haji yang setara dengan kementerian.
“Memang sempat ada diskusi soal pemotongan kuota hingga 50 persen, itu membuat kami cukup kaget. Tapi kemudian Kementerian Haji dan Umrah menyatakan ada harapan dengan manajemen baru yang akan diberlakukan tahun depan,” ujar Dahnil Anzar.
Ia menyebut bahwa wacana pengurangan kuota muncul karena pihak Arab Saudi menilai pengelolaan haji Indonesia pada 2025 masih belum optimal. Namun, mereka juga melihat adanya peluang perbaikan yang signifikan seiring dengan langkah Presiden Prabowo membentuk badan setingkat kementerian khusus untuk pengelolaan haji.
Oleh karena itu, Dahnil mengajak masyarakat agar tidak termakan isu bahwa kuota haji Indonesia akan benar-benar dikurangi. “Jangan sampai berkembang berita bahwa kuota haji 2026 dipotong 50 persen. Itu bukan keputusan, hanya wacana yang muncul dari kekhawatiran terhadap manajemen saat ini,” tegasnya.
Pemerintah Indonesia melalui BP Haji berjanji akan melakukan pembenahan menyeluruh untuk memastikan layanan terbaik bagi jemaah dan mempertahankan kepercayaan Arab Saudi terhadap Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji ke depan.