Timwas DPR Kritik Sistem Multisyarikah Haji 2025, Soroti Penempatan Jemaah dan Kualitas Hotel
Jakarta – Sistem multisyarikah yang diterapkan dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025 menuai sorotan dari Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI. Anggota Timwas Haji DPR RI, An'im Falachuddin, menyampaikan bahwa sistem tersebut masih menyisakan berbagai persoalan, terutama dalam hal penempatan jemaah dalam satu kloter.
Sumber foto Ilustrasi Jamaah Haji / antaranews /
Menurut An'im, penerapan sistem multisyarikah yang memungkinkan satu kloter terdiri dari beberapa syarikah telah menyebabkan terpisahnya anggota keluarga maupun pendamping lansia. Hal ini dinilai tidak hanya menyulitkan dari sisi koordinasi, tetapi juga mengganggu kenyamanan dan kekhusyukan ibadah para jemaah, terutama lansia yang sangat membutuhkan pendampingan dekat dari keluarga.
“Paling parah, kalau kita ke luar negeri itu, mangan ora mangan kumpul. Itu kan prinsip dasar kita. Jangan sampai sistem ini terulang lagi. Ini baru percobaan sistem syarikah, tapi penataan jadi kacau balau,” ujarnya.
An'im mengusulkan agar ke depan diberlakukan sistem satu embarkasi satu syarikah, demi menjaga keterpaduan layanan dan pengelolaan jemaah. Ia juga menyoroti persoalan dalam penataan maktab dan hotel, yang dianggap tidak konsisten dan justru menambah ketidaknyamanan jemaah.
Tak hanya soal penempatan, An'im juga mengkritisi kualitas hotel yang diberikan kepada jemaah. Ia menyebut, terdapat hotel-hotel yang tidak layak secara fasilitas namun tetap direkomendasikan oleh oknum dari pihak Indonesia. Hal ini dinilai mencoreng upaya peningkatan kualitas layanan bagi jemaah haji Indonesia.
“Untuk tahun-tahun mendatang, hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Penempatan jemaah harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka, khususnya lansia. Dan fasilitas hotel harus benar-benar memenuhi standar yang layak,” tegasnya.
Dengan adanya kritik ini, Timwas DPR RI mendorong evaluasi menyeluruh terhadap penerapan sistem syarikah dan meminta Kementerian Agama serta seluruh pihak terkait untuk memperbaiki skema penyelenggaraan ibadah haji demi kenyamanan dan keselamatan jemaah di masa mendatang.
Sumber channel Youtube MetroTv